Susahnya menjaga prokes di lampion pasar gede

Rabu, 02 Februari 2022 0 komentar
Kepadatan pengunjung 

Event pemasangan lampion guna menyambut hari raya imlek, kembali diadakan di Pasar Gede, Solo, setelah sebelumnya vakum di tahun 2021 akibat pandemi covid19.

Banyak masyarakat yang antusias mengunjunginya.

Akan tetapi protokol kesehatan sulit diterapkan disana, padahal tahun 2022 Indonesia, bahkan dunia belum sepenuhhnya bebas dari ancaman covid19.

Faktor kuncinya ada di jumlah pengunjung yang tak bisa terkontrol.

Kepadatan pengunjung

Berbeda jika ada event di mall atau di kawasan yang menerapkan sistem satu pintu, kalau pengunjung sudah penuh, security yang berjaga di pintu masuk akan mencegah orang untuk ke dalam. 

Nah di kawasan pasar gede ini beda, pengunjung bisa masuk ke segala sisi, tak terkontrol. 

Bagaimana dengan petugas? 

petugas yang berjaga

Banyak sebenarnya petugas dari kepolisian dan satpol pp, akan tetapi selain kalah jumlah, tugas mereka hanya menghimbau masyarakat untuk taat protokol kesehatan, memakai masker dan jaga jarak. 

Wah kalau jaga jarak sih, hampir mustahil diterapkan saking banyaknya pengunjung, maklum event ini salah satu event yang dinanti masyarakat. 

Begitu juga dengan pemakaian masker, banyak yang nggak taat. 

Entah mereka mencopot untuk swafoto, atau mencopot karena pengap. 

Suara himbauan taat protokol kesehatan tak henti-hentinnya terdengar dari mobil petugas. Namun ya begitulah himbauan hanyalah himbauan. Apalagi semakin malam jumlah pengunjung semakin banyak, mau dibubarkan susah juga, masa iya harus pake gas air mata seperti demonstran yang anarkis. 

banyaknya pengunjung yang nongkrong setelah swafoto, menyebabkan kerumunan terjadi

Hingga akhirnya petugas memakai langkah terakhir, mematikan lampion jauh sebelum waktu ditentukan. Harusnya dimatikan pukul 22.00, menjadi pukul 20.50, dengan harapan masyarakat bubar. 

Itupun nggak manjur, masih banyak pengunjung yang stay di lokasi, entah karena mager liat kemacetan, atau memang pengen cari angin. 

Sampai-sampai petugas menghampiri satu persatu, "pak/bu, pulang ya istirahat" begitu kata petugas. 

Saya jadi ingat pesan salah satu satgas covid nasional. 

"Ujung tombak protokol kesehatan itu bukan di ketegasan petugas, tapi di kesadaran masyarakat" 

Jadi mari, meskipun event wisata mulai diadakan lagi, tetaplah jaga protokol kesehatan. 

Di postingan saya sebelumnya, sudah saya kasih tips tentang bagaimana jika datang ke event lampion ini, berikut akan saya kutip lagi:

Akan tetapi karena tahun 2022, pandemi covid19 belum selesai, alangkah baiknya teman-teman melakukannya dengan cepat. 

Bagaimana carannya? Teman-teman mempelajari referensi angel yang ada di instagram ataupun di media online, jadi ketika disana langsung 'jepret-jepret'. 

Setelah mengambil swafoto, alangkah baiknya langsung pulang, jangan nongkrong disana, agar tidak menimbulkan kerumunan. 

Namun apabila masih ingin menghabiskan waktu dengan sahabat atau keluarga, sebaiknya mencari cafe atau wedangan di tempat lain, yang lebih longgar. 




0 komentar:

 

©Copyright 2011 Diewha Gredianto | TNB