"...aja banter2 bro..'' (jangan terlalu cepat bro) teriak saya kepada teman yang menemani, agar memperlambat langkah. Jalanan yang curam nampaknya kurang bersahabat dengan fisik saya yang kurang berolahraga.
****
November 2020, saya bersama dengan seorang teman pergi ke Bukit Sepikul Sukoharjo. Tempat ini sebenarnya sudah saya ketahui sejak lama, namun baru kesampaian sekarang, itupun karena ke-trigger dengan postingan foto tempat ini di akun instagram nikon indonesia.
 |
| Foto dari nikon indonesia |
Hari yang ditentukan tiba, berangkatlah saya dari solo sekitar pukul 07.15, rencananya sih jam. 06.30, tapi ya... Molor adalah hal yang biasa dalam suatu rencana
Perjalanan dari solo sekitar 1 jam-an, rutenya cukup mudah. Lewat jalan solo-wonogiri, ketika sampai di terminal krisak, belok kanan mentok, habis itu aktifkan google maps anda hehe.. Intinya jalanan menuju kesana cukup mudah kok.
Tepat pukul 08.30 kami sampai ke parkiran bukit sepikul, agak lebih dari 1 jam, karena sempat mampir ke warung.
Cukup sepi pada waktu itu, hanya ada 2 motor pengunjung, padahal itu hari sabtu. Mungkin karena tempat ini habis ditutup karena PPKM. Okelah ambil positifnya saja, dengan sepi pengunjung berarti lebih leluasa untuk foto-foto. SAATNYA MENDAKI
Tak ada tiket masuk ke bukit sepikul, hanya ada kota sumbangan sukarela di pintu masuk.
Jalanan mendaki cukup mudah dikenali, nggak menyesatkan, selain itu banyak penunjuk arah yang membuat kita semakin mantap melangkah.
Akan tetapi, karena fisik saya yang kurang olahraga ditambah kontur trek yang terjal, terdiri dari banyak batuan, membuat kalimat di awal postingan ini sering terucap hehe.
 |
| Trek yang lumayan terjal |
"wah ini baru sepikul lho, gak kebayang kalo mendaki gunung betulan" kata saya kepada teman saya.
Maklum saja, sepikul ini menurut review-review bisa didaki hanya dengan waktu 15 menit, bahkan menurut saya 10 menitpun bisa, asalkan tidak berhenti beristirahat.
Akan tetapi dengan kondisi fisik yang ngos2an, saya membutuhkan waktu 30 menit untuk menyelesaikannya
Singkat kata, kami tiba di lembah terakhir, saya sebut lembah ya, karena terdiri dari tanah lapang yang cukup luas.
Untuk mancapai ke puncak, kita perlu menyelesaikan trek terakhir. Trek ini terdiri dari full bebatuan yang cukup curam, bahkan mirip tebing sih, saya saja sampai harus merangkak untuk ke puncak. Namun nggak seseram itu juga kok, asal yakin pasti bisa sampai ke atas.
 |
| Foto "tebing" yang harus ditaklukkan menuju puncak |
Dan akhirnya voilaaa.. Sampai juga di puncak bukit sepikul.
Pemandangan pertama langsung tertuju ke avatar rock, suatu batuan yang mirip dengan adegan film avatar, dan hal itulah yang menjadi daya tarik dari tempat ini.
 |
| Pemandangan dari puncak sepikul |
Hmm.. Luar biasa indah pemandangannya, melihat avatar rock dari foto dengan melihat langsung beda banget sensasinya. Ok, waktunya jeprat-jepret pemandangan. Tapi saya tidak bisa membuat foto yang sama dengan yang di posting nikon indonesia, meskipun dengan angle yang sama, karena foto tersebut dibuat pada saat sunrise, sedangkan saya sampai puncak jam 09.00
 |
| Foto avatar rock yang tidak sama dengan postingan nikon indonesia |
Meskipun jam 09.00 termasuk pagi, sinar matahari sudah lumayan berasa lho panasnya. Hal itu karena di puncak tidak ada pepohonan yang melindungi dari sinar matahari, angin yang meniup di ketinggian pun tidak cukup untuk mengusir hawa panas itu.
Hmmm.. Waktu yang tepat untuk kesini memang idealnya pagi atau sore hari biar tidak terlalu panas.
Oke, begitu pengalaman saya mendaki bukit sepikul.
Dan pada bulan mei 2021, saya kembali ke sana lagi, meskipun hanya berjarak 6 bulan, namun tak ada rasa bosan disana.
Bagi saya selain pemandangannya bagus, bukit sepikul juga bisa menjadi filter ketika anda ingin mendaki bukit atau gunung yang lebih tinggi.
Jika anda bisa menyelesaikan bukit sepikul dalam waktu 15 menit, silahkan next level, jika belum, anda butuh olahraga lagi.
Selamat Mendaki
0 komentar:
Posting Komentar